Senin, 20 Desember 2010

mengelola kartu persediaan supplies


Mengelola Kartu Persediaan Supplies
1.      Dokumen Penerimaan dan Pengeluaran Barang Supplies
Dokumen penerimaan barang supplies terdiri dari:
v  Bukti penerimaan barang
Contoh:
PT. Arum
Jl. Manggis No. 2
Solo                                                                                                                             No: 002
Bukti Penerimaan Barang
Nomor
Nama Barang
Satuan
Banyak
Keterangan
1
2
Barang A
Barang B
Unit
Unit
1.000
500


Solo, 14 Januari 2004
Penerima

(Mariana)  

v  Bukti pengeluaran barang
Dilengkapi dengan berita acara penerimaan barang supplies yang dibuat oleh pegawai/ ejabat yang berwenang. Dokumen penerimaan barang supplies diperlukan untuk perlengkapan administrasi pengelolaan persediaan supplies.
      Pengeluaran barang supplies disebabkan karena adanya pemakaian pengeluaran/pengurangan barang supplies sehingga barang supplies keluar dari gudang. Dasar pencatatan adalah bukti pengiriman barang yang telah ditandatangani oleh bagian pengiriman barang.
2.      Prosedur Pencatatan Mutasi Barang Supplies
Untuk bisa mencatat transaksi yang berhubungan dengan persediaan baik ke dalam jurnal maupun ke dalam kartu persediaan terutama dalam system perpetual, terlebih dulu diidentifikasikan bukti transaksi persediaan, yaitu:
v  Bukti transaksi pembelian, transaksi ini menambah jumlah persediaan
v  Bukti transaksi retur pembelian, transaksi ini mengurangi jumlah persediaan
v  Bukti transaksi penjualan, transaksi ini mengurangi jumlah persediaan
v  Bukti transaksi retur penjualan, transaksi ini menambah jumlah persediaan
Dalam system perpetual transaksi di atas langsung mempengaruhi nilai persediaan, karena pada saat pencatatan transaksi pada kartu persediaan dilakukan penghitungan HPP, sedangkan pada system fisik transaksi di atas sebelum mempengaruhi nilai persediaan, baru pada akhir periode setelah adanya pencatatan harga pokok penjualan, nilainya berubah.
a.       System Pencatatan Persediaan Barang Dagangan
1)      System fisik (berkala/periodic)
Berikut pencatatan mutasi persediaan:
Keterangan
Jurnal
D
K
a)      Saat terjadi pembeliaan

b)      Saat penjualan


c)      Saat penerimaan kembali (retur penjualan)

d)     Saat pengiriman kembali (retur pembeliaan)


e)      Pada akhir periode (ayat jurnal penyesuaian)
·         Tidak membuka HPP

·         Dengan membuka HPP

Pembelian
Kas/utang dagang

Kas/piutang
Penjualan

Retur penjualan
Piutang


Utang dagang
Retur pembelian







Ikhtisar laba-rugi
Persediaan (awal)


Persediaan (akhir)
HPP
Retur pembelian
Potongan pembelian
Persediaan (awal)
Pembelian
Biaya angkut pembelian
Rp


Rp


Rp



Rp








Rp



Rp
Rp
Rp
Rp


Rp


Rp


Rp



Rp








Rp






Rp
Rp
Rp


2)      System perpetual (terus menerus/kontinu)
Keterangan
Jurnal
D
K
a)      Saat terjadi pembelian

b)      Saat penjualan





c)      Saat penerimaan kembali (retur penjualan)


d)     Saat pengiriman kembali (retur pembelian)
Persediaan barang dagangan
Kas/utang dagang

Kas/piutang dagang
Penjualan

HPP
Persediaan

Retur penjualan
Piutang dagang
Persediaan
Harga pokok penjualan

Utang dagang
Persediaan barang dagang
Rp


Rp


Rp


Rp




Rp

Rp


Rp


Rp


Rp
Rp
Rp


Rp

b.      Metode Penilaian Persediaan Akhir
1)      Metode tanda pengenal khusus
Dalam metode ini barang yang masuk (dibeli) diberi tanda pengenal yang menunjukkan harga per satuan sesuai dengan faktur yang diterima.
2)      Metode rata-rata
Dalam metode ini dibagi menjadi 2:
a)      Metode rata-rata sederhana
Yaitu metode dimana rata-rata per satuan dihitung dengan cara menjumlahkan harga per satuan dari semua transaksi pembelian termasuk persediaan awal dibagi dengan jumlah transaksi pembelian.
b)      Metode rata-rata tertimbang
Adalah metode dimana harga per satuan dihitung dengan nilai yang tersedia untuk dijual dibagi dengan kuantitas barang.
c.       Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (FIFO)
Menurut metode ini, barang yang lebih dulu masuk (dibeli) dianggap yang lebih dulu keluar (dijual), sehingga harga per satuan dari transaksi pembelian akhir sebagai dasar untuk menghitung nilai barang yang masih ada.
d.      Metode Masuk Terakhir Keluar Pertama (LIFO)
Menurut metode LIFO, barang yang masuk (dibeli) paling akhir dianggap yang lebih dulu keluar (dijual), sehingga harga per satuan dari transaksi pembelian paling awal sebagai dasar untuk menghitung nilai barang yang masih ada.
e.       Metode Persediaan Dasar atau Persediaan Besi
Yaitu persediaan yang secara minimal harus ada untuk mempertahankan kestabilan usaha suatu perusahaan. Bila kuantitas persediaan akhir tidak sama dengan persediaan dasar, maka selisih lebih atau selisih kurang dikalikan dengan harga pasar untuk ditambahkan atau dikurangkan pada persediaan dasar.
f.       Metode Aksiran
A.    Metode Laba Kotor
Data yang dipakai untuk menentukan nilai persediaan akhir, adalah:
1)      Barang tersedia untuk dijual
2)      Penjualan
3)      Laba kotor

B.     Metode Harga Eceran
Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang langsung melayani konsumen seperti toko atau supermarket. Untuk menetapkan metode ini, diperlukan data mengenai:
1)      Harga jual menurut harga eceran
2)      Jumlah penjualan yang sudah terjadi

C.     Metode Penilaian dengan Sistem Perpetual
Dasar pencatatannya setiap terjadi transaksi penjualan barang dagangan diadakan perhitungan dan pencatatan harga pokok penjualan, sehingga penetapan metode penilaian dilakukan saat terjadi transaksi penjualan. Penilaian persediaan akhir dapat dilakukan dengan:
1)      Metode FIFO
Untuk menghitung harga pokok penjualan dengan anggapan barang yang masuk pertama adalah barang yang dijual lebih dulu atau kekurangannya mengambil barang yang masuk berikutnya.
2)      Metode LIFO
Untuk menghitung harga pokok penjualan dengan anggapan barang yang terakhir masuk yang lebih dulu dijual dan kekurangannya mengambil barang yang masuk sebelumnya.
3)      Metode rata-rata bergerak
Disebut metode rata-rata bergerak, karena setiap terjadi transaksi pembelian harus dihitung harga beli rata-rata tiap satuan, sehingga harga tiap satuan selalu berubah-ubah. Harga rata-rata tiap satuan sebagai dasar untuk menghitung harga pokok penjualan.
3.      Bentuk Laporan Persediaan Supplies
Kartu persediaan system perpetual
Kartu Persediaan
Nama barang :
Satuan           :
Metode          :
Tanggal
uraian
Masuk
Keluar
saldo
Kw
Hg/sat
Jml
Kw
Hg/sat
Jml
Kw
Hg/sat
Jml


























Kartu persediaan system fisik
Kartu Persediaan
Nama barang :
Satuan           :
Tanggal
Uraian
Kuantitas
Masuk
Keluar
Saldo














Tidak ada komentar:

Posting Komentar